Rabu, 05 Maret 2014

Teknologi Web 2.0

Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.

Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
  •         CSS (Cascading Style Sheets)
  •         Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
  •         Markup XHTML
  •         Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
  •         URL yang valid
  •         Folksonomies
  •         Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
  •         XML Web-Service API

Internet
Dunia internet seakan-akan telah menjadi bagian hidup dari masyarakat modern saat ini. Betapa tidak, karena internet secara lengkap menyediakan kebutuhan akan informasi, berita, serta ilmu pengetahuan. Dengan internet seolah-olah tidak ada lagi batasan antar ruang dan waktu dalam berkomunikasi dengan berbagai orang di berbagai belahan dunia. Sebagai konsumen dari teknologi web tentunya mengharapkan tampilan layar yang mengasyikan serta mudah dipakai dan dimanfaatkan. Pada dasarnya web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju dari alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML (HyperText Markup Languange).

 Teknologi AJAX
Dalam pengaplikasian web HTML tidak mungkin sendiri dalam membuat suatu desain yang benar-benar bagus. Oleh karena itu HTML selalu ditemani oleh CSS (Cascading Style Sheet) untuk mempercantik desain, JavaScript untuk membuat tampilan yang dinamis, dan XML (eXtensible Markup Language) yang digunakan untuk mendefinisikan format data . Teknologi penggabungan dari JavaScript dan XML saat ini yang marak disebut dengan AJAX (Asynchorous JavaScript And XML) yang menekankan pada pengelolaan content dalam website.

Perkembangan Web 2.0
Inovasi dalam dunia web semakin hari kian mengalami perkembangan yang berarti, ini dibuktikan dengan adanya Teknologi Web 2.0 yang dikembangkan sekitar tahun 2004. Walaupun sudah termasuk lama kedengarannya oleh para praktisi web, namum sebagian besar mereka masih bertanya-tanya tentang fungsi dan kegunaannya. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX.
Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Dalam perkembangannya Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete, serta fungsi lainnya. Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).
Teknologi ke depan suatu software berbasisi web tidak lagi dijual melainkan suatu fasilitas gratis yang dapat digunakan setiap waktu. Permasalahan manajemen file juga tidak merepotkan, bahkan file dapat disimpan dan juga dapat di-sharing dengan user lain. Implementasi dari teknologi Web 2.0 dapat dilihat pada aplikasi sprearsheet pada Google yang merupakan aplikasi untuk operasi mengolah angka seperti MS Excel. Aplikasi ini dapat dilihat pada http://spreadsheets.google.com/ , tentunya aplikasi tersebut membutuhkan suatu akun Google untuk memasukinya.
Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).

Karakteristik Web 2.0
Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML. Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Website dinamis adalah website yang dapat menampilkan hamalan-halaman web dengan informasi yang selalu berubah secara atraktif dan dapat berinterkasi dengan user. PHP sangat bagus digunakan untuk membuat website dinamis. Karena, PHP tidak dapat menyimpan informasi sendiri, maka diperlukan sebuah database untuk menyimpan informasi yang ditampilkan. MySQL adalah salah satu pilihan dalam mengembangkan website dinamis dengan PHP. MySQL sangat mudah diakses dari PHP. Kelebihan PHP dan MySQL adalah dapat berjalan di semua sistem operasi.

Halaman yang menampilkan informasi yang selalu berubah disebut dengan halaman dinamis. Halaman web dinamis juga di bentuk dari HTML tapi tidak sesimpel halaman statis. HTML ini dibentuk menggunakan bahasa pemrograman misalnya PHP, dimana informasi yang ditampilkan disimpan dalam sebuah "tempat penyimpanan", yang umumnya dalam sebuah database seperti MySQL. Website yang menampilkan halaman dinamis disebut website dinamis, misalnya website yang menampilkan berita sehari-hari yang tiap harinya menampilkan informasi yang berbeda.
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.  PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah CMS WordPress, forum (phpBB) dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah WordPress, Mambo, Joomla!, Phpnuke, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

Sedangkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari system manajemen basisdata relasional (RDBMS).

Pada saat ini MySQL merupakan database server yang sangat terkenal di dunia, semua itu tak lain karena bahasa dasar yang digunakan untuk mengakses database yaitu SQL. SQL (Structured Query Language) pertama kali diterapkan pada sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM yang bernama system R.


REKAYASA PERANGKAT LUNAK: PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB)



“REKAYASA PERANGKAT LUNAK” 
(PENERIMAAN MAHASISWA BARU)


1.    CURRENT SYSTEM (SISTEM YANG SEDANG BERJALAN)
Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) merupakan suatu agenda tahunan yang dilakukan oleh setiap perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah tinggi dalam rangka pengrekrutan para calon mahasiswanya. Setiap perguruan tinggi maupun sekolah tinggi, baik yang berstatus negeri ataupun swasta, memiliki prosedur tersendiri dalam menerima calon mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang setiap tahun diselenggarakan oleh pemerintah untuk penjaringan calon mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Tes SBMPTN dilaksanakan serentak dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia dengan peserta hingga puluhan ribu yang memperebutkan ribuan kursi yang disediakan oleh masing-masing perguruan tinggi negeri yang termasuk di dalamnya. Selain tes ini, banyak jalur-jalur masuk lain yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi maupun sekolah tinggi sesuai dengan kebijakan mereka. Namun dari tahun ke tahun, nampaknya kuota mahasiswa lulusan tes ini selalu menunjukkan persentase tertinggi di hampir setiap perguruan tinggi negeri.
Prosedur pelaksanaan tes ini sama antar perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakannya. Namun yang berbeda adalah prosedur pada saat seorang siswa dinyatakan lulus dan diharuskan untuk melakukan pendaftaran atau registrasi ulang. Prosedur ini membedakan, dikarenakan ketentuan yang berlaku untuk setiap perguruan tinggi negeri berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Artinya, ketentuan yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di masing-masing perguruan tinggi negeri tersebut.
Hal pertama yang dilakukan ketika seorang siswa dinyatakan lulus di sebuah perguruan tinggi negeri (red, PTN A), calon mahasiswa ini diharuskan membayar biaya pendaftaran terlebih dahulu, yang salah satu terdapat di dalamnya yaitu biaya iuran SPP semester awal, di bank yang telah ditunjuk oleh pihak perguruan tinggi. Setelah pembayaran dilakukan dan diberikan slip bukti pembayaran, calon mahasiswa tersebut diminta untuk melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan pada saat registrasi ulang, mulai dari slip bukti pembayaran dari bank, riwayat hidup, kelengkapan ijazah, data orang tua dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk dijadikan database calon mahasiswa tersebut. Setelah itu, melakukan registrasi ulang pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh pihak perguruan tinggi, dalam hal ini oleh Panitia PMB itu sendiri.
Pada saat registrasi ulang berlangsung, pihak panitia akan memeriksa kelengkapan berkas yang ada dan juga melakukan pemeriksaan kesehatan, mulai dari berat badan, tinggi badan, pemeriksaan urin, pengukuran tensi darah, cek buta warna, pemeriksaan golongan darah, sampai dengan calon mahasiswa tersebut mendapatkan kartu mahasiswa.
Bagi para calon mahasiswa yang memenuhi seluruh persyaratan registrasi ulang, mereka dapat menyelesaikan rangkaian prosedur registrasi ulang dalam waktu satu hari saja. Walaupun proses regitrasi ulang ini dapat dilaksanakan dalam satu hari, tetapi jika diperhitungkan dengan jumlah mahasiswa yang mencapai angka ribuan, hal ini akan menjadikan antrian yang sangat panjang bagi para calon mahasiswa pada saat registrasi ulang. Walaupun pihak Panitia PMB telah menentukan hari tertentu untuk beberapa fakultas tertentu, tetap saja akan membuat antrian sangat panjang. Sehingga beberapa diantaranya harus menunggu beberapa jam hingga tiba gilirannya untuk registrasi ulang.
Menunggu selama beberapa jam, mungkin hal yang dapat diterima ketika calon mahasiswa tersebut mendapat giliran, dia tidak mendapat kendala pada saat proses registrasi ulang berlangsung. Dalam artian, calon mahasiswa tersebut memenuhi segala persyaratan yang ada. Berbeda halnya dengan calon mahasiswa yang ternyata mengalami masalah dengan salah satu persyaratan pada saat pelaksanaan registrasi ulang. Misalnya saja, ada salah satu calon mahasiswa melulusi jurusan pilihannya yang diharuskan setiap mahasiswanya tidak memiliki cacat mata, dalam hal ini adalah buta warna. Awalnya, calon mahasiswa ini memang menyadari bahwa dia memiliki kelainanan, yaitu buta warna sebagian, dan setelah dia membaca persyaratan yang ada, dikatakan bahwa untuk kasus buta warna sebagian masih dapat diterima di jurusan pilihannya.
Namun pada saat proses registrasi ulang berlangsung, ketika tes buta warna berlangsung, ternyata pihak panitia menyarankannya untuk langsung ke rumah sakit yang ada dalam lingkungan universitasnya dan tidak memperkenankannya melanjutkan proses regitrasi ulang tersebut. Akhirnya, setelah hasil keluar, calon mahasiswa tersebut diharuskan melaporkan hasil tesnya ke bagian akademik di rektorat. Tidak sampai di situ saja, dia diharuskan kembali ke rektorat keesokan harinya untuk mengetahui hasil selanjutnya.
Keesokan harinya, calon mahasiswa tersebut mendapatkan hasil bahwa dia diharuskan berpindah jurusan yang persyaratan mahasiswanya tidak melihat kondisi penglihatan calon mahasiswa tersebut, namun dalam lingkup fakultas yang sama. Setelah calon mahasiswa tersebut mendapatkan hasilnya, akhirnya dia diperkenankan untuk melakukan registrasi ulang pada saat itu dengan pilihan jurusan yang baru, yang disarankan oleh pihak akademik universitas. Hal ini menunjukkan bahwa calon mahasiswa ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan proses registrasi ulangnya. Calon mahasiswa ini pun melakukan peregitrasian ulang sama halnya dengan calon mahasiswa yang lain, yang perlu mengantri panjang dan dapat dikatakan melakukan semuanya seperti dari awal.

2.    PROPOSED SYSTEM (SISTEM YANG DIUSULKAN)
Selain membutuhkan waktu yang lama ketika mengantri dan terlebih ketika memiliki kendala yang disebutkan sebelumnya, akan lebih baiknya ketika hal itu dapat diatasi lebih cepat untuk lebih mengefisienkan waktu yang ada. Pada saat proses peregistrasian ulang berlangsung, selain ada pihak Panitia PMB yang khusus menangani masalah kesehatan para calon mahasiswa, kelengkapan berkas-berkas yang dibawa oleh calon mahasiswa, harus ada pula pihak yang berwenang mengatasi masalah seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya ada pihak bagian akademik universitas yang langsung menangani dan ada pula pihak medis, dalam hal ini salah satu pihak dari rumah sakit universitas yang dapat langsung menangani masalah yang serupa.

Pada saat proses peregistrasian berlangsung dan terjadi kembali hal serupa, calon mahasiswa tersebut dapat langsung diarahkan kepada pihak medis lanjutan untuk mengetahui hasil uji lab yang dapat langsung diserahkan kepada bagian akademik pada saat itu juga. Mengingat pada saat ini, perkembangan teknologi sangat berkembang dengan pesat. Selanjutnya, pihak akademik pun dapat langsung dengan sigap memberikan solusi terbaik bagi calon mahasiswa tersebut dengan cara mengakses langsung sistem informasi mahasiswa berbasis web. Sistem yang di dalamnya terdapat langsung hal-hal yang berkaitan dengan kondisi setiap fakultas beserta jurusan yang terdapat di dalamnya, termasuk salah satunya, kondisi jumlah mahasiswa setiap jurusan. Jadi pada saat itu juga, calon mahasiswa tersebut dapat langsung melakukan peregistrasian ulang sesuai dengan jurusan yang telah dipilih ataupun yang telah disarankan oleh pihak universitas pada saat itu juga.

3.    SYSTEM REQUIREMENT SPECIFICATION (SPESIFIKASI KEBUTUHAN SISTEM)
3.1    Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
·      Penginputan data kesehatan oleh Panitia PMB
·      Admin yang mengontrol sistem informasi mahasiswa
3.2    Spesifikasi Kebutuhan Data
·      Data mahasiswa baru mencakup riwayat hidup, data akademik, data orang tua, data kesehatan
3.3    Spesifikasi Kebutuhan Teknologi
·      Teknologi medis
·      Teknologi web-server

4.    RANCANGAN SISTEM DENGAN DFD
4.1  Rancangan Sistem Secara Umum
        a.  Konteks Diagram
       b.  Diagram Berjenjang
4.2  Rancangan Sistem Terinci
        a.  DFD Level 1
       b.  DFD Level 2






5.   RANCANGAN SISTEM DENGAN UML
5.1  Rancangan Sistem Secara Umum
        a.  Use-cases Diagram
       b.  Class Diagram

5.2  Rancangan Sistem Terinci
        a.  Sequence Diagram
        b.  Activity Diagram
         c.  Statechart Diagram
          d.  Deployment Diagram








6.    PENGUJIAN SISTEM
6.1    Black-Box Testing
·      Apakah data yang diinput sesuai dengan data yang masuk (valid)?
·      Apakah system dapat membaca character, numerik, dan symbol dan penggunaannya?
·      Apakah system dapat membedakan character, numerik, dan symbol?
·      Apakah system dapat menolak data berganda?
·      Apakah system dapat membacabatasan field?
·      Apakah system dapat kompatibel secara internal?
·   Apakah system dapat memeriksa kesalahan penginputan data secara keseluruhan dan memberi peringatan?
·   Apakah system dapat memeriksa apabila ada data yang tidak diinput secara keseluruhan dan memberi peringatan?
·      Apakah system dapat melakukan pengeditan data jika ada pembaharuan data?

6.2    Analisis Kinerja Sistem
·      Apakah system dapat berjalan cepat dan tepat?
·      Apakah system tidak lambat loading?
·      Apakah system dapat memeriksa data yang dicari secara cepat?
·      Apakah system dapat diakses oleh 50 user dalam waktu yang bersamaan?
·      Apakah 50 calon mahasiswa dapat melakukan input data ke sistem dalam waktu yang bersamaan?
·      Pada saat terjadi sistem offline, dapatkah sistem kembali online kurang dari 1 hari?
·      Apakah sistem dapat melakukan recovery dan back up data secara cepat?

6.3    Pengujian Akseptansi Sistem
·      Apakah calon mahasiswa paham dan tahu cara mengisi formulir data di sistem?
·      Apakah calon mahasiswa tidak mengalami kesulitan pada saat mengisi formulir data di sistem?
·   Apakah panitia PMB mengerti dan tidak mengalami kesulitan penginput data kesehatan calon mahasiswa di sistem?
·     Apakah pihak fakultas, jurusan, dan prodi mengerti dan tidak mengalami kesulitan dalam melihat dan mempergunakan data calon mahasiswa di sistem?
·      Apakah calon  mahasiswa merasa puas dan mudah dengan sistem informasi ini?
·      Apakah panitia PMB merasa puas dengan sistem informasi ini?
·      Apakah pihak fakultas, jurusan dan prodi merasa puas dengan sistem informasi ini?

6.4    Unit Test
·      Apakah program dalam sistem dapat memanage atau mengelompokkan data berdasarkan kode?
·      Apakah program dalam sistem tidak lagi terdapat error?

6.5    Integration Test
·      Apakah program dalam sistem dapat menghubungkan data-data yang memiliki keterkaitan?
·      Apakah data di class tertentu dapat digunakan pada data di class lainnya?

6.6    Defect Testing
·      Apakah pada sistem terdapat kecacatan?
·      Apakah pada program terdapat yang tidak sesuai dengan fungsinya atau spesifikasinya?
·      Apakah pada program terdapat kesalahan pengkodean?

Commersil